Rabu, 12 September 2012

Tugas Psikologi

GANGGUAN PSIKOLOGI
HIPERSEKSUAL

Ø  Definisi

Hiperseksual dianggap sebagai penyimpangan seksual yang ditandai dengan tingginya keinginan untuk melakukan hubungan seksual. Tak lama lagi penyimpangan seksual ini akan masuk dalam kategori gangguan mental.Cukup banyak orang yang mengalami hiperseksual, tak terkecuali tokoh yang dikenal dunia seperti Tiger Wood, Arnold Schwarzenengger dan Bill Clinton. Penyimpangan seksual ini berpotensi menghancurkan keluarga, karir dan status sosial."Setiap tahun, ribuan laki-laki dan perempuan dari semua lapisan masyarakat mencari bantuan psikiatris untuk gangguan perilaku seksual," ujar dokter yang berkumpul pekan lalu pada pertemuan tahunan American Psychiatric Association (APA), seperti dilansir LATimes, Selasa (24/5/2011).Makin banyaknya orang yang mengalami masalah perilaku seksual telah mendorong psikiater untuk mempertimbangkan membuat gangguan mental jenis baru, yaitu gangguan hiperseksual yang dicirikan dengan perilaku seksual berisiko dan berlebihan.Gangguan hiperseksual ini sedang dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) edisi selanjutnya yang disebut DSM-5, yang akan diluncurkan pada tahun 2013.Menurut laporan peneliti pada pertemuan APA, penelitian menunjukkan adanya kesamaan dari pengalaman masa kecil dari pecandu seks. Sebagian besar dari mereka mengalami beberapa jenis kekerasan mental, fisik atau seksual pada saat masih kanak-kanak.Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang mengalami hiperseksual sering tidak memiliki hubungan yang dekat dengan orang lain sejak awal kehidupan.Menurut studi yang disajikan oleh peneliti Swedia, 92 persen laki-laki dengan gangguan hiperseksual setidaknya memiliki gejala depresi ringan. Baik laki-laki dan perempuan dengan hiperseksual, memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah dibandingkan dengan orang tanpa gangguan hiperseksual.Perempuan dengan gangguan hiperseksual dilaporkan menjadi lebih emosional dan tertekan dibandingkan dengan pasien laki-laki.Menurut Carnes, paparan pornografi atau aktivitas seksual pada usia muda dapat membuat otak menciptakan kebutuhan rangsangan seksual yang berlebih dikemudian hari."Penelitian menunjukkan paparan zat lebih awal (di usia muda) dapat meningkatkan risiko kecanduan nantinya. Hal yang sama juga berlaku untuk kecanduan seks," lanjut Carnes.Kebanyakan orang menganggap hiperseksual bukan termasuk gangguan psikologis, tetapi jika perilaku tersebut terus-menerus terjadi maka akan tergolong gangguan psikologis.


Ø  Ciri-ciri :

1.       Tidak pernah merasa puas saat berhubungan seks, walaupun ia sudah mengalami orgasme. Inilah terkadang yang membuat pria hiperseks tak puas dengan satu wanita.

2.      Tuntutan seks tidak bisa ditunda

3.       Tidak bisa mengontrol keinginan seks

4.      Sangat tergila-gila dengan hal-hal yang berhubungan dengan seksPada umumnya, orang yang mengalami hiperseks tidak bisa disembuhkan. Pengobatan atau rehabilitasi yang ada hanya bisa mengurangi atau melatih untuk mengontrol keinginan seksnya yang sangat besar.



Ø  Penyebab :

1.       Somatogenik

2.      Psikogenik

3.       Sosiobudaya




Ø  Namun ada beberapa hal atau metode yang bisa dilakukan untuk mengurangi dan mengontrol hiperseks, yaitu:


  1. Dukungan yang sangat penting. Sama seperti halnya orang yang kecanduan obat atau alkohol, maka orang dengan hiperseks juga membutuhkan dukungan yang kuat dari anggota keluarga terdekat, pasangan dan juga anggota serta mentor support group.
  2. Menghindari dorongan seksualnya. Usahakan untuk menghindari kondisi atau tempat yang bisa memicu timbulnya dorongan seksual, karena orang yang hiperseks menganggap seks adalah sesuatu yang penting.
  3. Mencoba untuk menghadapi masalah. Salah satu cara pemulihan yang baik adalah mengakui bahwa dirinya memiliki masalah. Beberapa orang akan membutuhkan bantuan untuk menghadapi tahapan ini.
  4. Bergabung dengan kelompok pendukung (support group). Umumnya berada di dalam support group akan membuatnya merasa memiliki masalah tanpa ada yang menghakiminya, sehingga ia bisa mengungkapkannya dan saling memberikan solusi serta dukungan.
  5. Mencari bantuan profesional. Ketika usaha untuk mengendalikan dorongan seksualnya tidak lagi efektif, maka bantuan profesional akan diperlukan. Konseling ini bisa membantu seseorang mengetahui penyebab dari hiperseksnya, misal dengan menelusuri trauma masa kecilnya 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Afriyanti Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon